Dalam upacara peringatan hari sumpah pemuda ke 82 selain dilakukan pengibaran bendera merah putih juga dilaksanakan pembacaan Keputusan Kongres Sumpah Pemuda tahun 1928, pengucapan Tribrata dan pembacaan Panca Prasetya Korpri oleh petugas yang telah di tunjuk.

Pembacaan Keputusan Kongres Sumpah Pemuda tahun 1928

Pengucapan Tribrata dan pembacaan Panca Prasetya Korpri

Dalam sambutannya Waka Polda Kep. Babel membacakan Pidato dari Menteri Negara Pemuda dan Olahraga yang menyatakan bahwa peringatan hari sumpah pemuda memberikan kesempatan kepada kita semua untuk mengisi energi dan ide perjuangan dalam menggelorakan masyarakat, memajukan bangsa, dan menggerakan negara.

Selama delapan puluh dua tahun silam saat kongres pemuda indonesia kedua berlangsung dengan diikuti berbagai perkumpulan pemuda yang bersifat kedaerahan, kesukuan, kepanduan maupun keagamaan. Namun satu yang mereka punya bersama yaitu keinginan kuat untuk merdeka, menjadi bangsa Indonesia.

Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-82 pada tanggal 28 Oktober 2010 ini bertemakan ” Bangun Karakter Pemuda Demi Bangsa Indonesia yang Maju dan Bermatabat ” yang di tunjukan dengan semangat kaum muda yang merintis dan memajukan dunia wirausaha, atlit – atlit muda bermunculan serta politik demokrasi kita marak dengan politisi – politisi muda yang berpengaruh.

Sejalan dengan semangat kesukarelawan, pemuda kita pula yang mesti mengarahkan, menuntun, bahkan menindak tegas bila sikap kritis dan kreatif anak muda malah berwujut tindakan kekerasan fisik ataupun bentuk – bentuk kekerasan dan anakis lainya, kita juga mengkritisi sikap kaum muda yang menonjolkan identitas kelompok atau golongan sembari meremehkan, atau malah meniadakan jati diri kelompok yang dianggap lain.

Eratnya ikatan kaum muda karena semangat Bhinneka Tunggal Ika harus bersamaan dengan kecerdasan, kemahiran dan kearifan. Karena hanya dengan itu bangsa dapat mencapai kemajuan dan martabat sebagai bangsa berpangaruh du dunia.

Sebelum mengakiri sambutannya Waka Polda kep. Babel mengajak semua pihak pemerintah, pemerintah daerah, DPR, Masyarakat luas serta keluarga untuk menggunakan pendekatan arus utama kepemudaan untuk menggunakan upaya pembangunan untuk memicu pemuda peduli pada sekitarnya dan pada bangsanya, serta memicu pula peringatan yang mereka gagas sendiri.